Sabtu, 25 Oktober 2008

16 NEGARA ANGGOTA RIS (HASIL KMB)

Berdasarkan keputusan pada perundingan KMB atau konfrensi meja bundar antara Moh. Hatta, Moh. Roem dengan Van Maarseven di Den Haag Belanda memutuskan bahwa bentuk negara Indonesia adalah negara RIS / Republik Indonesia Serikat. Negara republik indonesia serikat memiliki total 16 negara bagian dan 3 daerah kekuasaan ditetapkan tanggal 27 desember 1949. Tujuan dibentuknya negara RIS tidak lain adalah untuk memecah belah rakyat Indonesia dan melemahkan pertahanan Indonesia.

A. Daerah Kekuasaan RIS 1 mencakup :
- Negara Pasundan
- Republik Indonesia
- Negara Jawa Timur
- Negara Indonesia Timur
- Negara Madura
- Negara Sumatera Selatan
- Negara Sumatera Timur

B. Daerah Kekuasaan RIS 2 meliputi :
- Negara Riau
- Negara Jawa Tengah
- Negara Dayak Besar
- Negara Bangka
- Negara Belitung
- Negara Kalimantan Timur
- Negara Kalimantan Barat
- Negara Kalimantan Tenggara
- Negara Banjar
- Negara Dayak Besar

C. Daerah Kekuasaan RIS 3 adalah :
- Daerah Indonesia lainnya yang bukan termasuk negara bagian

LUKA BATIN

Bayangkan Anda seorang anak kecil berusia delapan tahun, di panas terik berjalan kaki cukup jauh pulang sendiri dari sekolah. Anda kesepian, kelelahan, dan kehausan. Begitu sampai rumah Anda berlari masuk, menarik gelas dari meja makan, tanpa sengaja menjatuhkannya.

Ayah atau ibu kaget, menghampiri dengan tubuh tegang. Bukannya menunjukkan kekhawatiran, mereka mulai memaki-maki. Mengguncang dan memukul Anda: ”Dasar goblok. Anak tidak tahu diuntung! Selalu bikin masalah. Itu gelas bagus tahu?! Hari ini kamu dihukum tidak dapat makan siang!!” Mungkin Anda sangat ketakutan, tegang, dan bingung, sementara badan terasa sakit akibat pukulan.

Dengan gerakan kacau, Anda mulai memunguti pecahan gelas, mungkin begitu paniknya sehingga tangan tertusuk dan berdarah. Ayah atau ibu sama sekali tak peduli, tegak berdiri penuh kebencian.

Luka akibat tertusuk pecahan kaca mungkin sembuh dalam waktu singkat, tetapi luka batin? Bila mengalami hal di atas, mungkin kita akan menghayati begitu banyak perasaan negatif: takut, bingung, kesepian, sedih, marah, dan menyesali diri, merasa bodoh, tak berdaya, mungkin juga sangat marah dan benci kepada orangtua yang telah berlaku tidak adil. Kita juga akan merasa sangat malu karena orangtua melakukan hal begitu buruk dan karena kita diperlakukan demikian buruk.

Trauma psikologis adalah suatu kejadian yang menghadapkan kita pada ancaman genting yang overwhelming, berdampak pada tergoncangnya keseimbangan. Ketika itu terjadi, kapasitas menyelesaikan masalah dari otak kehilangan kemampuan mengendalikan situasi. Kekagetan dan ketakutannya dapat sangat melumpuhkan, apalagi bila dibarengi sakit fisik.

Luka batin akibat perlakuan orang terdekat sering lebih menghancurkan. Apalagi bila itu terjadi berulang.

Psikoanalisis mampu menjelaskan rinci betapa perlakuan buruk dari orang terdekat sejak masa awal kehidupan dapat menghantui hingga masa dewasa. Luka batin yang tak terobati mungkin menghancurkan kepercayaan kita kepada orang lain. Luka batin juga sering menghancurkan kepercayaan kita kepada diri sendiri (”Apakah aku cukup baik untuk dicintai?; ”Adakah yang sungguh-sungguh peduli kepadaku?”)

Luka batin mencerabut jangkar psikologis atau akar terdalam dari rasa aman manusia. Bagaimana orang merespons luka batinnya?

Tergantung karakteristik kepribadian, sosialisasi yang diterima, dan keseluruhan konteks hidupnya. Rasa marah mungkin terbawa hingga dewasa. Sikap menghukum dari orangtua diadopsi dalam bentuk mudahnya individu marah dan menghukum pasangan hidup atau anak. Atau rasa tidak aman yang kuat menyebabkan kita membentengi diri akibat takut dilukai.

Ada yang jadi sinis, punya kebutuhan berlebihan tak pernah terpuaskan akan seks, kekuasaan, prestise, dan lainnya. Intinya, hal-hal itu menjadi kompensasi ketidakyakinan kita sungguh-sungguh pribadi berharga dan patut dicintai.

Luka batin dalam komunitas juga berdampak bervariasi. Proses psikologis seperti generalisasi dan pembakuan stereotipe dapat menggulirkan ribuan masalah lebih lanjut.

Pengalaman buruk langsung maupun tak langsung (yang dilihat dan didengar) dengan kelompok tertentu (polisi, perempuan, guru, orang kaya, individu dengan karakteristik fisik tertentu) dapat mengental dalam ingatan dan berpengaruh terhadap perilaku kita.

Membangun kebahagiaan

Berikut cuplikan surat seorang gadis, sebut saja Cinta, di Jakarta, yang penuh luka batin akibat tindakan orangtua sejak masa kecil dia.

”Mbak, aku melakukan kesalahan lagi. Ibuku tadi marah-marah ke tukang yang sedang merenovasi rumah. Aku takut mereka dendam kepada Ibu dan malah kenapa-kenapa, jadi Ibu ku tenangkan. Eh, malah aku dimarahi habis-habisan. Katanya aku sok tahu, sok mengatur, durhaka. Mama teriak-teriak, lempar barang hampir kena ke kepalaku. Aku dituduh sengaja bikin Mama jadi stres supaya Mama masuk rumah sakit jiwa…. Aku tertekan banget, aku nangis berjam-jam. Kalau sudah begini, aku jadi ingin menghubungi lagi mantan pacarku. Tetapi, jangan khawatir Mbak, aku tahu itu bukan penyelesaian yang baik. Jadi, aku mau tidur dulu saja. Capekkkk.” (Dia baru putus pacaran dengan laki-laki beristri dan mulai menyadari hubungan tersebut tidak memberi manfaat apa pun bagi dia).

Dalam surat lain, dia menulis: ”Mbak, aku tidak mau jadi orang yang sama seperti ayah-ibuku yang penuh kepahitan dan menyakiti anak-anaknya. Aku sakit hati sekali kepada mamaku, sampai sekarang belum bisa ku hilangkan. Aku tahu sumber kekacauan emosi ibuku: ia bertahan hidup 32 tahun dengan suami kasar, sering menghina dan main tangan. Tadi ku dengar ayah maki-maki ibuku: ’Goblok kamu, anjing, mampus!’ Aku ingin menyayangi diriku sendiri. Pakai ukuranku sendiri dalam memahami diri sendiri, bukan ukuran orang lain, bukan ukuran mamaku atau papaku yang menganggap aku kurang pintar, kurang membanggakan, kurang cantik, kurang kaya, dan entah apa lagi.”

Ia akan terus bertahan di bidang kerjanya yang tidak disukai orangtua karena gajinya tidak sebanyak yang mereka harapkan. Ia juga akan melihat sisi-sisi positif dirinya, tidak dirontokkan komentar menyakitkan orangtua (”Kalau kamu gayanya begitu, enggak akan ada cowok mau. Paling yang datang orang-orang goblok, tukang porot, yang mau ambil duit kamu!”). Meski sulit, Cinta sedang berusaha keras membangun rasa cinta kepada diri sendiri dan tampaknya akan berhasil.

Bagaimanapun, mencegah jauh lebih mudah daripada mengobati. Bayangkan bila anak yang memecahkan gelas secara tak sengaja itu dihampiri orangtuanya yang khawatir, kemudian memeluknya, menenangkan, dan membantu membersihkan pecahan kaca. Ketakutan dan kekagetan anak akan berganti dengan kelegaan, perasaan terlindungi, terbasuh kasih sayang.

Oleh : Kristi Poerwandari, Psikolog (KOMPAS)

BILANGAN PRIMA TERBESAR

LOS ANGELES, SENIN - Masih ingat definisi bilangan prima yang mulai diperkenalkan sejak di tingkat sekolah dasar? Ya bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki dua faktor pembagi, 1 dan bilangan itu sendiri. Seperti, 2, 3, 5, dan seterusnya.

Baru-baru ini, pecinta matematika di Universitas California di Los Angeles (UCLA), berhasil mengungkapkan bilangan prima terbesar yang berhasil dihitung sejauh ini. Tentu sulit untuk menyebutkan maupun menuliskannya karena bilangan tersebut terdiri dari 13 juta digit atau angka.

Untuk menghitungnya tidak mudah karena yang harus dicari adalah bilangan prima Mersenne yang pertama kali diperkenalkan matamatikawan Perancis Marin Mersenne pada abad ke-17. Bilangan tersebut didefiniskan sebagai hasil dari 2pangkat P dikurangi 1 dengan P yang juga bilangan prima.

Bilangan yang ditemukan itu dengan nilai P sebesar 43.112.609. Angka yang baru ditemukan merupakan bilangan prima Mersenne ke-46. Tim UCLA sudah menemukan delapan bilangan prima Mersenne dengan jutaan digit.

Untuk menghitungnya digunakan jaringan 75 komputer yang menggunakan sistem operasi Windows XP. Bilangan tersebut telah diverifikasi sebagai bilangan prima dengan algoritma berbeda.

"Kami sangat senang. Sekarang kami sedang berusaha mencari bilangan berikutnya, meski aneh," ujar Edson Smith, ketua tim dari UCLA. Upaya timnya mencari bilangan prima terbesar tak sia-sia karena keberhasilannya diganjar 100.000 dollar AS oleh Electronic Frontier Foundation yang menjadikannya sebagai kompetisi Great Internet Mersenne Prime Search (GIMPS).

Ribuan orang di sleuruh dunia telah berpartisipasi dalam ajang tersebut. Lomba tersebut mengajakan para pecinta matematika di seluruh dunia menggunakan kekuatan komputer untuk menghitung bilangan prima Mersenne yang minimal terdiri dari 10 juta digit.