Minggu, 13 Juli 2008

Penculikan Oleh UFO

BANDUNG - "Suatu malam, pada 1978, Pak Kerton bermimpi dirinya didatangi makhluk-makhluk kecil yang membawanya naik ke sebuah pesawat yang besar menyerupai piring terbang."

Kisah tentang penculikan perupa Sudjana Kerton--72 tahun, meninggal pada 1994--oleh unidentified flying object (UFO, alias benda terbang tak dikenal) tergantung di salah satu dinding Sanggar Luhur, Studio-Galery & Arwork, di Bukit Pakar, Dago Atas, Bandung, Jawa Barat. Tak sekadar keterangan tertulis, tapi juga dilengkapi lukisan tentang sosok UFO di mata Kerton. Walhasil, bagi siapa saja yang mampir ke situ dan mengikuti pengalaman Sudjana, tak ayal, mereka bakal dihinggapi setumpuk pertanyaan dari A-Z tentang UFO: "Binatang" apa pula itu UFO? Kenapa mereka menculik manusia?

Pertanyaan yang kurang-lebih sama terlontar dalam diskusi bertajuk "Ngobrolin Misteri UFO", di galeri IF Venue, Jalan Muhammad Ramdhan, Bandung, Sabtu pekan lalu. Sore itu, Fan Fan F. Darmawan, 29 tahun, anggota International Society for UFO Studies, bagi-bagi cerita di hadapan 30-an remaja. Obrolannya santai, sembari diselingi segelas minuman tradisional bajigur. "UFO menjadi satu jenis 'kegilaan' yang menjangkiti manusia modern saat ini," kata Fan Fan, membuka pembicaraan.

Menurut sejumlah sumber, informasi tentang UFO tertua tercatat muncul sejak zaman Mesir Kuno, 1.500 tahun Sebelum Masehi. Kisah itu tertulis dalam buku harian Thutmosis III (Firaun Mesir kuno, dinasti ke-18, 1504-1450 SM). Setelah itu, sejumlah kasus yang mengindikasikan kehadiran UFO juga terus terjadi. Namun, kegilaan massal manusia modern dimulai ketika dikabarkan ada UFO jatuh di Roswell-New Mexico, pada awal Juli 1947. Informasi yang ada menyebut, benda terbang tak dikenal itu--penyelidik UFO Senior Indonesia, Marsekal Muda TNI (Purn.) J. Salatun, menyebut UFO dengan Beta, Benda Terbang Aneh--tidak berbentuk piring terbang, tapi berupa segitiga (triangle UFO).

BETA-UFO, Surabaya, organisasi pengamat masalah UFO di Indonesia, menyebut, permukaan pesawat yang jatuh itu menggunakan logam seperti bersisik dengan bahan logam mirip bismuth. Sejauh ini, pesawat UFO itu diduga menggunakan propulsi dengan bakar metana cair. Dalam kejadian itu, ditemukan empat alien (makhluk dari angkasa luar): dua masih hidup, satu lari dan ditembak oleh tentara yang panik, dan satu lagi hidup dalam keadaan luka parah. Dalam kondisi sekarat, alien terakhir ini dibawa ke Roswell Army Air Field. Alien-alien yang ditemukan ini tingginya 135 sentimeter, kulit berwarna cokelat keabu-abuan, memiliki empat jari, dan kepalanya plontos alias tanpa rambut. Setelah kejadian itu, masih ada puluhan laporan lain tentang jatuhnya UFO, seperti diungkap dalam UFOs, Just the Facts.

Jatuhnya UFO di Roswell membuat perhatian orang terhadap UFO makin meningkat. Bahkan pemerintah AS secara resmi membentuk badan khusus untuk menyelidiki fenomena tersebut, yakni Project Blue Book. Secara resmi, pemerintah AS membantah adanya UFO jatuh, dan menyebut benda yang jatuh tersebut adalah balon eksperimen. Toh, kabar itu tak begitu saja dipercaya orang. Informasi yang beredar menyebut UFO yang jatuh itu disimpan di suatu tempat yang disebut Area 51. Tak sedikit orang yang percaya kasus Roswell benar terjadi. Maklum, "Penduduk desa setempat sempat menyaksikan pesawat setengah hancur, dan ditemukan alien yang masih hidup di dalamnya dan dievakuasi tentara AS," kata Fan Fan.

Di luar kasus UFO jatuh, laporan penampakan UFO juga makin meningkat. Para peneliti pun makin bersemangat meneliti buruannya. Meski begitu, dari klarifikasi yang ada, tak semua laporan penampakan itu benar. Sejumlah laporan berisi kebohongan, yang lain merupakan hasil kesalahan interpretasi dan gangguan penglihatan, sebagian yang lain hanya bersumber dari histeria massa. Meski begitu, beberapa laporan merupakan kasus unik dan perlu dikaji serius.

"Selain penampakan, laporan yang juga menarik diikuti adalah informasi adanya penculikan oleh UFO," kata Fan Fan. Menurut sejumlah korban yang mengaku pernah diculik UFO, aksi itu diikuti dengan pengambilan sperma miliknya. Itu dibuktikan dengan adanya bekas luka di bahu, ulu hati, dan di bagian sekitar alat kelamin. Sebagian besar, pelaku penculikan adalah ras greys. Cirinya, bertubuh kecil dengan kulit keabu-abuan dengan dua mata hitam yang begitu besar. Alien tipe ini pula yang disebut-sebut jatuh di Roswell.

Dalam kasus ini, penculikan yang dialami petani Brasil, Antonio Villas-Boas, pada 1960-an, menarik diungkap. Setelah diculik, tubuhnya mengalami sejumlah luka. Salah satu pengakuannya, itu tadi, spermanya diambil untuk dimasukkan ke rahim sejenis alien yang lebih menyerupai wanita dibanding laki-laki. Dalam buku Fafakur di Galaksi Luhur, Dedy Suardi malah menyebut Boas diperkosa wanita UFO. Tetapi, polisi setempat tak percaya dengan cerita Boas. Setelah penculikan, Boas mengidap kanker kulit--penyakit yang diduga bersumber dari kasus penculikan tersebut. "Benar atau tidak, seperti itulah pengakuan Boas," kata Fan Fan, yang kini aktif di Gray Race Foundation, yayasan yang mengamati masalah UFO di Bandung.

Dalam urusan culik-menculik oleh alien, tak usah jauh-jauh ke luar negeri. Di negeri sendiri, tepatnya di Bandung, itu tadi, ada Sudjana Kerton yang mengaku diculik UFO. Sejatinya, UFO berbentuk piring terbang sudah sering dilihat Sudjana sejak 1953, saat ia tinggal di Colorado, AS. Kejadian makin sering dialami saat ia pulang ke Indonesia, pada 1976, dan mendirikan studio Sanggar Luhur. Hasil penglihatannya itu dituangkan dalam lukisan minyak di atas kanvas bertajuk Kerton Lihat UFO," yang dibuat pada 1978.

Ternyata, melihat saja tidak cukup. Puncak pengalaman Sudjana bersama UFO terjadi suatu malam, pada 1978. Saat itu, ia mimpi didatangi makhluk-makhluk kecil dan membawanya naik ke pesawat besar yang menyerupai piring terbang. Anehnya, meski sebelumnya diduga sekadar mimpi, keesokan harinya Sudjana menemukan sejumlah keganjilan ditemukan di belakang studionya. Di situ seperti terdapat bekas ditindih sesuatu yang besar sekali, dan ada sesuatu yang menyerupai tapak kaki. Semua kejadian itu diabadikan Sudjana lewat lukisan bertajuk Mimpi UFO, dan bekas tapak kaki itu dituang gips dan dicetak.

Sayang, setelah disimpan sekian lama, gips berbentuk kaki alien itu kini hilang. "Mungkin terbuang saat studio ini direnovasi, pada 1998," kata Miss Tjandra Kerton. Putri Sudjana Kerton, yang juga mengaku berulang kali melihat UFO ini, ditemui Tempo News Room di Sanggar Luhur, Senin (30/8). Jangan-jangan, setelah dibuang, kaki cetakan itu diambil alien untuk kenang-kenangan! Ya, siapa tahu? dwi wiyana

Tidak ada komentar: